Bahasa dan Editing Naskah Populer

RuangBuku.id – Kami melayani jasa self publishing, jasa penerbitan buku, jasa penulisan buku, jasa editing naskah buku untuk bahan ajar ataupun untuk keperluan lain Namun, sebelum itu, anda bisa menyimak bahasan di bawah ini mengenai Bahasa dan Editing Naskah Populer

Dunia tulis-menulis tidak bisa lepas dari persoalan bahasa dan pengeditan. Karena menulis editing naskah adalah kemahiran berbahasa dalam wujud bahasa tertulis. Maka alangkah naifnya bila sebagai penulis kita mengabaikan persoalan bahasa. Padahal bahasa itulah alat untuk menyampaikan ide atau gagasan dalam tulisannya. Maka begitu menggelikan bila seseorang berkata, “Saya ingin menulis atau ingin jadi penulis,” tetapi dirinya malas untuk membaca dan mempelajari bahasa. Bagaimana bisa mahir atau terampil berbahasa bila dirinya malas memahirkan dirinya.

Sebagai dunia seni merangkai kata-kata dan kalimat, termasuk menulis artikel ke media cetak seorang penulis wajib memiliki keterampilan berbahasa. Kalau tulisan ingin dimuat di majalah dan surat kabar berbahasa Indonesia seperti di Kompas, Pikiran Rakyat, Tribun, Gadis, Kartini, dan lainnya yang berbahasa Indonesia; ya haruslah mahir menggunakan bahasa Indonesia.

Bila ingin tulisannya dimuat di majalah atau surat kabar berbahasa Inggris seperti: The Jakarta Post, ya wajiblah mahir dalam berbahasa Inggris. Atau bila ingin tulisan dimuat di majalah berbahasa daerah (Sunda misalnya) seperti majalah Mangle, ya permahirlah keterampilan berbahasa Sunda. Ingin dimuat di majalah atau surat kabar berbahasa Jawa, ya belajarlah secara mahir bahasa Jawa. Begitu seterusnya.

Bahasa yang seperti bagaimana yang layak dimuat di media cetak? Tentu saja bahasa yang populer dan komunikatif—terserah dalam jenis bahasa nasional, internasional atau lokal. Yang dimaksud bahasa populer adalah bahasa yang memasyarakat, sederhanaa dan komunikatif sehingga mudah difahami pembacanya.

Kalau dalam bahasa nabi Saw,” Kita harus bertutur kata sesuai dengan kadar kemampuan yang diajak bicara.” Bertutur kata, berkomunikasi baik lisan atau pun tertulis ya harus sesuai dengan kadar kemampuan yang diajak bicara (dialog). Artinya di sini kita harus bersifat komunikatif.

Maka bahasa yang terlalu formal ilmiah akademik tentu tidak akan cocok untuk disajikan dalam majalah atau surat kabar yang sifatnya populer. Maka gaya bahasanya yang terlalu ilmiah akademik harus diturunkan menjadi lebih populer (memasyarakat).

Sekalipun seorang penulis itu seorang bergelar tinggi, setingkat doktor atau pun professor, bisa jadi justru ditolak media cetak. Bila gaya berbahasanya sesuai. Yang dibutuhkan yang bersifat populer yang dikirim artikelnya malah amat teoritis ilmiah akademik. Wah, kalau dimuat bisa pusing tuh para pembaca. Atau kalau pun akan dimuat, tentu saja tulisannya akan diedit sedemikian rupa oleh editor (redaksi) nya.

Jadi penulis artikel populer, maka dibutuhkan keterampilan menggunakan bahasa yang populer. Kaidah-kaidah berbahasa Indonesia yang baik dan benar (dalam arti komunikatif dan populer) menjadi wajib bagi dirinya.

Untuk menghasilkan tulisan artikel populer yang baik, maka penulis harus menguasai teknik menggunakan kalimat yang efektif dan bahasa yang benar. Jangan sampai menggunakan kalimat yang kepanjangan (tidak efektif) atau bertele-tele. Untuk tulisan artikel sebaiknya tulisan,bersifat ringkat, padat dan to the poin. Sebuah kalimat yang bersifat lugas. Inilah bahasa yang komunikatif.

Pengertian Editing


Editing Naskah adalah pekerjaan intelektual dan teknis. Intelektual karena ia membutuhkan wawasan memadai untuk validasi fakta dalam sebuah naskah.

Teknis karena ia membutuhkan kecermatan dalam pilihan kata, kalimat, dan tanda baca. Dengan intelektualitas dan kemampuan teknis, editor menjadikan sebuah naskah menjadi hebat, layak siar, layak muat, enak dibaca, serta mudah dicerna pembaca.

Editing naskah efektif membutuhkan intelijensia, empati, fleksibilitas, kepercayaan diri, kemauan untuk bereksperimen, ketajaman, ketelitian, kesabaran, guna membantu penulis dalam mencapai tujuannya.

Job Desc Editor
Job description, gambaran kerja, uraian pekerjaan, atau tugas editor adalah editing naskah (mengedit, menyunting), yakni proses penentuan, seleksi, dan perbaikan (koreksi) naskah yang akan dimuat atau dipublikasikan.

Di media massa, editing naskah adalah tugas redaktur, editor, atau penanggung jawab rubrik (jabrik). Editor pula yang menentukan dimuat-tidaknya sebuah tulisan.

Tujuan Editing


Editing naskah bertujuan memperbaiki naskah tulisan sehingga lebih mudah dipahami, tidak ada salah eja atau salah ketik (typo), juga tidak ada kalimat tidak logis.

  1. Memperbaiki struktur kalimat yang ruwet agar lebih lancar dan komunikatif,
  2. Menjaga agar isi naskah dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan visi dan misi redaksi, serta menarik perhatian pembaca/audience.
  3. Menyesuaikan naskah dengan gaya media bersangkutan, standar bahasaserta kelayakan naik cetak (fit to print) atau kelayakan siar (fit to broadcast).

Teknik Editing: Redaksional

  1. Mencari kesalahan-kesalahan faktual dan memperbaikinya, di antaranya kekeliruan salah tulis tentang nama, jabatan, gelar, tanggal peristiwa, nama tempat, alamat, dan sebagainya.
  2. Memperbaiki kesalahan dalam penggunaan tanda-tanda baca.
  3. Tegas dalam hal-hal seperti penggunaan huruf besar dan singkatan, penggunaan gelar, tanda baca, ejaan, tata bahasa, pemilihan jenis huruf untuk judul, dsb.
  4. Mengetatkan tulisan atau menyingkat tulisan sesuai dengan ruang yang tersedia, termasuk membuang atau memotong (cutting) paragraf yang tidak penting.
  5. Mengganti kata atau istilah yang tidak memenuhi prinsip ekonomi kata.
  6. Melengkapi tulisan dengan bahan-bahan tipografi, seperti anak judul (subjudul), di mana diperlukan.
  7. Menulis atau menentukan judul dan lead atau teras berita jika dipandang perlu.
  8. Di beberapa suratkabar, editing naskah juga termasuk menulis caption (keterangan gambar) untuk foto dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan cerita yang disunting itu.

Teknik Editing: Substansial

  • Memperhatikan apakah naskah berita sudah memenuhi nilai-nilai jurnalistik dan kriteria layak muat —aktual, faktual, penting, dan menarik.
  • Meneliti apakah naskah berita sudah menaati doktrin kejujuran (fairness doctrine) serta asas keberimbangan (cover both side). Jika belum, tugaskan kembali reporter untuk memenuhinya.
  • Memperhatikan apakah opini, interpretasi, atau penilaian wartawan lebih menonjol daripada fakta hasil liputan.
  • Menjaga jangan sampai terjadi kontradiksi dalam sebuah naskah.
  • Menjaga jangan sampai terjadi penghinaan, arti ganda, dan tulisan yang memuakkan (bad taste).
  • Sadar mengenai sifat-sifat umum tentang umur, taraf hidup, dan gaya hidup para pembaca utama korannya, dan menyunting naskah sesuai dengan sifat umum tersebut.
  • Memperbaiki tulisan opini (artikel) dengan segala upaya tanpa merusak cara penulisnya menyatakan pendapatnya. Karenanya, redaktur harus membaca lebih dahulu seluruh cerita/naskah untuk mendapatkan pengertian penuh tentang apa yang berusa dikatakan oleh si penulis.
  • Menjaga masuknya iklan terselubung sebagai berita. Dengan demikian, editing naskah tidaklah semata-mata memotong (cutting) naskah agar sesuai atau pas dengan kolom yang tersedia, akan tetapi juga membuat naskah enak dibaca, menarik, dan tidak mengandung kesalahan faktual. Ia mengubah redaksional naskah tanpa mengubah makna atau substansinya. Jika perlu, editor melakukan penulisan ulang (rewriting).

Kelengkapan Editor

  1. Style Book –buku pedoman gaya bahasa khas media tempat editor bekerja.
  2. Kamus Bahasa.
  3. Kamus singkatan (akronim).
  4. Peta.
  5. Buku biografi tentang tokoh-tokoh ternama.
  6. Ensiklopedi.
  7. Buku telefon.
  8. Buku atau koleksi ucapan atau pepatah terkenal.

Daftar di atas adalah kelengkapan dulu (konvensional) sebelum era internet. Kini, editor sangat mudah cek dan cek ulang ejaan dan kata baku atau kata yang tepat dengan membuka KBBI Online.
Untuk cek data, misalnya nama atau jabatan, editor dengan mudah bisa “Googling” atau buka Wikipedia.

Syarat Menjadi Editor:


Dikemukakan mantan Pemimpin Redaksi Harian Times London, Harold Evans, dalam buku Newsman’s English:

  • Berwawasan luas
  • Berkepala dingin
  • Sanggup bekerja dalam suasana tergesa-gesa dan rumit tanpa menderita perasaan tertekan
  • Cermat, hati-hati, tekun
  • Tegas
  • Melihat dari sudut pandang pembaca.
    Demikian pengertian dan cara atau teknik menyunting naskah (editing) yang menjadi tugas editor. Wasalam. (www.romeltea.com).*

Bahasa dan Editing Naskah Populer

  1. Mengedit Isi (Pesan)
    Isi atau pesan merupakan bagian terpenting dari sebuah tulisan. Tulisan akan bisa dirasakan manfaatnya jika isi atau pesan yang terkandung didalamnya sesuai dengan yang dimaksud oleh penulis. Oleh karenanya mengedit bagian ini menjadi keharusan bagi penulis. 

Jangan sampai bagian yang paling penting ini justru menjadi kacau bahkan hilang pesannya hanya karena tidak dilakukan editing naskah terlebih dahulu. Sebagai contoh, misalnya di bagian kalimat yang seharusnya tidak menggunakan kata “Tidak” Tapi justru tertulis kata “Tidak” Atau sebaliknya. Kesalahan yang hanya karena penambahan atau pengurangan satu kata justru akan merusak isi yang akan disampaikan.

  1. Mengedit Gaya Bahasa
    Gaya bahasa yang banyak ragam dan corak mengharuskan penulis melakukan proses editing naskah. Jangan sampai setiap bagian dalam tulisan gaya bahasanya berubah-ubah. Mengedit bagian ini bertujuan agar tulisan konsisten pada gaya bahasa yang digunakan diawal. Misalnya naskah dengan menggunakan gaya bahasa formal maka di setiap bagian tulisan harus sesuai gaya bahasa tersebut tidak menjadi gaya bahasa non formal. 
    Pemakaian gaya bahasa yang berbeda-beda menjadikan tulisan kurang menarik dan terkesan tidak indah sehingga memunculkan ketidaknyamanan bagi pembaca. 
  2. Mengedit Kosa Kata
    Sangat memungkinkan naskah yang sudah selesai ditulis terdapat banyak kosa kata yang diulang. Hal itu akan menimbulkan rasa bosan dan jenuh bagi pembaca. Penulis harus mengedit kata yang diulang-ulang dan mengganti dengan kata yang berbeda namun memiliki makna yang sama. 
  3. Mengedit Paragraf
    Ada beberapa yang harus dilakukan editing naskah dalam paragraf. Yang pertama, Jika dalam satu paragraf memiliki dua pesan atau lebih maka harus dipisahkan menjadi paragraf baru. Kedua, jika paragraf satu dengan paragraf berikutnya masih dalam satu kesatuan makna atau pesan maka bisa di gabung. Ketiga, jika paragraf terlalu panjang maka harus diatur dengan memisahkan menjadi paragraf baru sehingga pembaca tidak merasa bosan. 

Tujuan paragraf adalah memberikan jeda kepada pembaca agar tidak mengalami kejenuhan dan sejenak bisa beralih membaca paragraf berikutnya dengan isi pesan yang berbeda namun masih dalam kesesuaian tema keseluruhan. 

Mekanisme Kerja Editor


Editor melayani tiga konstitusi yaitu: (1) Penulis/Pengarang; (2) Penerbit dan (3) Pembaca, untuk menghasilkan bacaan bermutu . Oleh karena itu, seorang editor dituntut mempunyai ketrampilan berikut ini:

  • Mampu menulis, sehingga memahami tulisan yang baik maupun yang buruk
  • Suka membaca dan telah banyak membaca berbagai materi bacaan untuk memperluas wawasan dan trend penerbitan
  • Menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan beberapa bahasa asing, paling tidak bahasa Inggris
  • Punya pengetahuan berbagai jenis bacaan (fiksi/sastra maupun nonfiksi/sains, filsafat, agama dan sospol)
  • Menguasai perkembangan teknologi
  • Punya jaringan dengan pengarang/penulis, penerbit dan organisasi penerbitan serta pembaca
  • Mempunyai ‘mata ke tiga’ yaitu punya kepekaan kuat dalam menilai suatu naskah atau materi bacaan dengan cepat dan tepat. Ketrampilan ini perlu latihan dengan cara gemar membaca, memperhatikan lingkungan sekitar, banyak bergaul dengan penulis/pengarang/pembaca maupun mengamati buku-buku terbitan baru berikut resensinya

Demikian wawasan mengenai referensi buku ajar dengan judul Bahasa dan Editing Naskah Populer apabila membutuhkan layanan jasa self publishing, jasa penerbitan buku, jasa penulisan buku, jasa editing naskah atau buku untuk bahan ajar maupun untuk keperluan lain Dapat menghubungi admin RuangBuku.