Dimensi Lingkungan Kesehatan Mental 1-3

RuangBuku.id – Kami melayani jasa self publishing, jasa penerbitan buku, jasa penulisan buku, jasa editing buku untuk bahan ajar ataupun untuk keperluan lain Namun, sebelum itu, anda bisa menyimak bahasan di bawah ini mengenai Buku Ajar Kesehatan Mental.

Pendahuluan

Lingkungan Kimiawi

Di sekitar kita sudah banyak lingkungan kimiawi yang mempe ngaruhi kesehatan mental. Lingkungan kimiawi ini dapat merupakan produk industri, pertanian, makanan, dan sebagainya. Faktor kimiawi ini secara umum mengganggu kesehatan mental setelah mengganggu atau merusak otak melalui makanan, obat-obatan, atau udara yang dihirup.

Berbagai faktor kimiawi itu menyebabkan kerusakan pada otak secara permanen, menimbulkan psikosis karena toksikasi, atau me nginfeksi janin melalui plasenta. Misalnya, penggunaan alkohol dalam jangka panjang dapat mengakibatkan sindroma penarikan diri (withdrawal syndrome), yang terjadi karena keracunan pada sistem saraf pusat. Gangguan ini disebut delirium tremen, yaitu sindroma yang ditandai dengan gemetar pada tangan dan adanya halusinasi bahwa kulitnya dikerubuti oleh binatang kecil.

Gruenberg (Last, 1980) mengemukakan berbagai macam zat kimiawi yang menjadi hazard dan dapat menimbulkan gangguan mental. Di antara zat-zat kimia itu adalah: amphetamine, alkyl mercury, barbiturates, black widow spider, caffein, carbon disulphide, carmon monoxide, cocain, morphine, mercury. Secara lebih lengkap tentang gangguan-gangguan mental yang ditimbulkan dapat dilihat pada Tabel 8.1.

Zat kimia yang potensial mempengaruhi kesehatan mental

ZatAntagonis  Effek
1. Amphetamine   2. Alkyl mercury   3. Barbiturates   4. Black Widow Spider   5. Caffein   6. Carbon disulphide   7. Carbon monoxide.   8. Cocain   9. Mercury   10. Morphine  Barbiturates   –   Stimulan   d-tubocurarine   Sedatif   –   –   Adiktif   Dimercoprol   NalorphinePsikosis keracunan   Gangguan pada janin   Psikosis keracunan kerusakan otak permanen Gangguan pada janin   Psikosis keracunan gangguan pada janin Psikosis keracunan Psikosis keracunan Kerusakan otak permanen   Gangguan pada janin   Psikosis keracunan Kerusakan otak permanen Psikosis keracunan Kerusakan otak permanen Gangguan pada janin

Lingkungan Biologis

Lingkungan biologis terutama dalam bentuk virus, bakteri, jamur, parasit. yang masuk ke dalam tubuh manusia. Lingkungan biologis ini dapat menimbulkan penyakit-penyakit tertentu, sekaligus menye rang otak manusia dan selalu berakibat psikosis bagi penderitanya jika tidak segera diprevensi atau disembuhkan. Kontak manusia dengan lingkungan biologis ini dapat melalui vektor tertentu sebagai transmisinya, misalnya orang lain, binatang atau udara.

Prinsip dasarnya, mikroorganisme ini pada mulanya dapat me nyerang tubuh manusia, sehingga dia sakit secara fisik, namun jika tidak segera dicegah lebih lanjut dapat menyerang otak manusia. Jika yang diserang adalah ibu yang sedang hamil, maka gangguan itu dapat berinfeksi pada janin melalui plasentanya. Sejumlah penyakit yang potensial berakibat berisiko tinggi bagi timbulnya gangguan mental di antaranya cacar air, campak, gondok, campak jerman, TBC, dan AIDS. Tabel 8.2 adalah sebagian dari lingkungan biologis yang menyebabkan penyakit sekaligus dapat berakibat kerusakan pada otak manusia.

Daftar penyakit yang berisiko tinggi bagi gangguan mental

Jenis penyakit  AgenHost
1. Chicken pox (Cacar air) 2. Maesles 3. Mump (Gondok ) 4. Rubella (Campak jerman) 5. Pneumania (infeksi di paru-paru). 6. Tubercolusis (TBC) 7. Syphilis  Virus Virus Virus Virus Bakteri Bakteri SpirachateKanak-kanak Kanak-kanak, dewasa Kanak-kanak Janin Kanak-kanak, dewasa Kanak-kanak, dewasa Kanak-kanak, dewasa

Sumber: Gruenberg, E.M. 1980. Mental Disorder. Dalam Maxcy-Rosenau. Public Health and Preventive Medicine. 11th edition: New York: Aplleton-Century-Crofts.

Faktor Lingkungan Lain

Faktor lingkungan yang lain, seperti gempa, banjir, angin topan dan kemarau pada dasarnya juga mempengaruhi kesehatan mental. masyarakat. Bahkan kondisi-kondisi tersebut dapat menimbulkan kondisi kritis secara fisik maupun mental. Peristiwa-peristiwa alam tersebut dapat mempengaruhi kesehatan mental untuk jangka pendek, misalnya gempa menyebabkan ketakutan yang amat kuat atau memunculkan pengalaman traumatik yang pernah dialami di masa lalunya. Hanya saja sampai saat ini penanganan aspek mental ini kurang memperoleh perhatian, karena menyangkut prioritas, bahwa kondisi fisik dipandang lebih mendesak diselesaikan daripada aspek kesehatan mental.

Kesimpulan

Manusia pada prinsipnya satu kesatuan dengan lingkungan seki tarnya. Lingkungan ini selalu berinteraksi, dan mempengaruhi peri laku dan kesehatan mental manusia. Lingkungan yang sehat dapat menopang kesehatan manusia. Namun demikian, lingkungan fisik, biologis, dan kimia yang ada di sekitar kita dapat menjadi hazard bagi kita, dan membahayakan bagi kesehatan fisik maupun mental.

Banyak gangguan mental yang dialami masyarakat sebagai akibat dari lingkungan yang tidak baik. Pencegahan terhadap berbagai pengaruh negatif dari lingkungan adalah sangat penting dilakukan untuk menjaga kesehatan kita, khususnya adalah kesehatan mental.

Demikian referensi buku ajar dengan judul Kesehatan Mental apabila membutuhkan layanan jasa self publishing, jasa penerbitan buku, jasa penulisan buku, jasa editing buku untuk bahan ajar ataupun untuk keperluan lain Dapat menghubungi admin RuangBuku.

Sumber: Kesehatan Mental Konsep dan Penerapan Moeljono Notosoedirdjo, Latipun (2001)